Gambar Sampul Geografi · Bab 1 Kehidupan Hewan dan Tumbuhan
Geografi · Bab 1 Kehidupan Hewan dan Tumbuhan
SandraYosepana

23/08/2021 12:39:53

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Belajar Efektif

Geografi

Untuk Siswa SMA/MA

Kelas XI IPS

Sandra Yosepana

2

2

Belajar Efektif

Geografi 2

Untuk Siswa SMA/MA Kelas XI IPS

Buku ini dibeli oleh Departemen Pendidikan Nasional

dari Penerbit PT.

INTIMEDIA

CIPTANUSANTARA

Ukuran Buku

: 17,6 cm x 25 cm

Editor

: Rachmawati

Ilustrasi Isi

:Tarsono

Setter/Layout

:Tarsono

Design Cover

: Irwan Kuswandi

Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Tahun 200

9

Diperbanyak oleh .....

Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional

Dilindungi oleh Undang-Undang

910.07

SAN SANDRA Yosepana

b Belajar Efektif Geografi Untuk SMA/MA Kelas XI IPS / Oleh Sandra Yosepana ;

Editor Rachmawati ; Ilustrasi Tarsono.-- Jakarta : Pusat Perbukuan,

Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

v, 134 hlm. : ilus. ; 25 cm.

Bibliografi. hlm.132

Indeks

ISBN 978-979-068-140-8 (nomor jilid lengkap)

ISBN 978-979-068-146-0

1. Geografi-Studi dan Pengajaran I.

Judul II. Rachmawati III. Tarsono

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

iii

Kata Sambutan

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-

Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2008,

telah membeli hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk disebarlu-

askan kepada masyarakat melalui situs internet (website) Jaringan Pendidikan

Nasional.

Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan

dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan

untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Nomor 22 Tahun 2007.

Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para

penulis/penerbit yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Depar-

temen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh para siswa dan guru di

seluruh Indonesia.

Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departe-

men Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (down load), digandakan, dicetak, dialih-

mediakan, atau difotokopi oleh masyar

akat. Namun, untuk penggandaan yang bersi-

fat komersial harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh

Pemerintah. Diharapkan bahwa buku teks pelajaran ini akan lebih mudah diakses

sehingga siswa dan guru di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada

di luar negeri dapat memanfaatkan sumber belajar ini.

Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para

siswa kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini sebaik-baiknya. Kami

menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran

dan kritik sangat kami harapkan.

Jakarta, Februari 2009

Kepala Pusat Perbukuan

iv

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

Kata Pengantar

Geografi

merupakan ilmu yang memfokuskan pada pemahaman kamu tentang gejala-

gejala alam dan kehidupan yang membentuk lingkungan dunia dan tempat pada berbagai

skala di muka bumi. Dengan mempelajari Geografi, kamu akan memperoleh jawaban

mengenai alam semesta beserta segala isinya sehingga dengan pemahaman tersebut

diharapkan kualitas hidupmu akan meningkat. Kunci keberhasilan kamu mempelajari

Geografi bukan hanya menguasai kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-

konsep, atau prinsip-prinsip saja, tetapi yang terpenting adalah kemampuan menelaah

kebudayaan dan pengalaman yang dengannya kamu diharapkan dapat bersikap dan

bertindak cerdas, arif, serta bertanggung jawab dalam menghadapi masalah sosial,

ekonomi, dan ekologis.

Mata pelajaran Geografi bertujuan untuk membekali kamu dengan kemampuan-

kemampuan berikut.

1. Memahami pola spasial, lingkungan dan kewilayahan, serta proses yang berkaitan.

2. Menguasai keterampilan dasar dalam memperoleh data dan informasi,

mengkomunikasikan dan menerapkan pengetahuan geografi.

3. Menampilkan perilaku peduli terhadap lingkungan hidup dan memanfaatkan sumber

daya alam secara arif serta memiliki toleransi terhadap keragaman budaya masyarakat.

Berdasarkan tujuan di atas, buku ini disusun untuk membantumu agar lebih mudah

memahami konsep-konsep geografi, karena cara penyajian buku ini selain bersifat

deskriptif juga menyarankan kamu untuk melakukan sesuatu yang dapat meningkatkan

pemahamanmu tentang geografi. Misalnya melakukan pengamatan, mendiskusikan dan

menjawab pertanyaan-pertanyaan, serta memecahkan suatu persoalan.

Buku

Belajar Efektif Geografi

untuk kelas XI SMA/MA

ini disusun dengan mengacu

kepada standar isi yang terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar. Adapun

ruang lingkup pembahasannya meliputi

fenomena biosfer dan antroposfer, sumber daya

alam, serta pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup.

Harapan kami semoga buku ini dapat memberikan sumbangan yang berarti dalam

upaya meningkatkan kualitas belajar kamu. Kami menyadari bahwa masih banyak terdapat

kekurangan dalam buku ini. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat

kami harapkan demi perbaikan buku ini.

Jakarta, Mei 2007

Penyusun

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

v

Daftar Isi

Kata Pengantar

..........................................................................................................

iv

Kata Sambutan

..........................................................................................................

iii

Daftar Isi

....................................................................................................................

v

Bab 1 Kehidupan Hewan dan Tumbuhan

A. Pembagian Kelompok Fl

ora

.................................................................................

3

B. Pembagian Kelo

mpok Faun

a ............................................................................... 18

C. Kerusakan Alam Flora da

n Fauna di

Indonesia

................................................... 31

Ringkasan ............................................................................................................. 34

Evaluasi Ba

b I ...................................................................................................... 35

Bab 2 Kehidupan Manusia

A. Persebaran Ras Manusia di

Indonesia

.................................................................. 41

B. Komposisi Penduduk

............................................................................................ 42

C. Dinamika D

emografi

............................................................................................ 48

D. Kualitas Penduduk

................................................................................................ 72

E. Cara Menyajikan

Informasi Dem

ografi

............................................................... 75

Ringkasan ............................................................................................................. 83

Evaluasi Ba

b II

..................................................................................................... 84

Bab 3 Sumber Daya Alam di Indonesia

A. Sumber Da

ya Alam

.............................................................................................. 91

B. Pengelolaan SDA yang Berkelanjutan

................................................................. 107

Ringkasan ............................................................................................................. 109

Evaluasi Ba

b III .................................................................................................... 110

Bab 4 Pembangunan Lingkungan Hidup

A. Lingkungan

Hidup

................................................................................................ 115

B. Degradasi Lingkungan

......................................................................................... 119

C. Pembangunan Be

rkelanju

tan ................................................................................ 122

D. Wilayah Kons

ervasi ............................................................................................. 123

Ringkasan ............................................................................................................. 126

Evaluasi Ba

b IV .................................................................................................... 126

Glosarium

................................................................................................................... 129

Daftar Pustaka

........................................................................................................... 132

Indeks

......................................................................................................................... 133

vi

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

1

○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○

I

Kehidupan Hewan dan Tumbuhan

Tujuan

Setelah mempelajari materi dalam bab ini, kamu diharapkan mampu:

1.

menjelaskan pengertian biosfer,

2. menganalisis persebaran hewan dan tumbuhan dunia;

3. menganalisis persebaran hewan dan tumbuhan di Indonesia;

4. mengidentifikasi kegunaan hewan dan tumbuhan;

5. mencari solusi pelestarian hewan dan tumbuhan.

• Flora

• Fauna

• Wallace

• Cagar alam

• Vegetasi

• Region

Kata Kunci

○○○○○○○○○○○○○○○

○○○○○○○○○○○○○○○

○○○○○○○○○○○○○○○

○○○○○○○○○○○○○○○

• Phylum

• Iklim

• Vegetasi kosmopolitan

• Hutan hujan tropis

• Hutan muson tropis

• Sabana tropis

2

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

Peta Konsep

Flora

1. Palearctic

2. Nearctic

3. Neotropic

4. Ethiopia

5. Oriental

6. Australia

Fauna

Biosfer

Klasifikasi

flora

Faktor-faktor

penyebaran

flora

Persebaran

flora dunia

Persebaran

flora di

Indonesia

Klasifikasi

fauna

Perbedaan fauna

dengan flora

Persebaran

fauna dunia

Persebaran

fauna di

Indonesia

1. Indonesia barat

2. Indonesia tengah

3. Indonesia timur

1.

Vertebrates

2.

Invertebrates

1. Flora Sumatra-

Kalimantan

2. Flora Jawa-

Bali

3. Flora Wallace

4. Flora Papua

1. Boreal

2. Paleotropik

3. Polinesia

4. Neotropik

5. Afrika Selatan

6. Australia

7. Antartika

1.

Phylum divisio

2.

Class

3.

Ordo

4.

Family

5.

Genus

6.

Species

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

3

A

Biosfer

adalah bagian luar dari planet bumi, termasuk udara, daratan, dan air; di

mana kehidupan terjadi, dan di mana proses biotik berubah. Dari sudut pandang terluas

Geofisiologi,

biosfer

adalah sistem ekologikal global yang menyatukan seluruh makhluk

hidup dan hubungan mereka, termasuk interaksi mereka dengan unsur litosfer (batuan),

hidrosfer (air), dan Bumi (udara). Bumi adalah satu-satunya tempat yang kita ketahui di

mana hidup berlangsung. Biosfer ini diyakini umum telah berlangsung selama 3,5 milyar

tahun.

Dalam kehidupan sehari-hari kita senantiasa dekat dengan dunia tumbuh-tumbuhan

dan hewan. Jenis tumbuhan yang ada di sekitar kita begitu banyak apalagi jenis yang ada

di tempat lain, seperti di hutan-hutan, pantai, gurun, dan sebagainya. Begitu pun halnya

dengan hewan, di sekeliling kita banyak terdapat jenis hewan yang sudah diketahui maupun

yang belum diketahui nama dan jenisnya. Ada hewan dan tumbuhan yang secara langsung

memberi manfaat dan ada pula yang membahayakan.

Pembagian Kelompok Flora

1. Klasifikasi Flora

Flora

adalah semua kelompok tumbuhan yang ada di permukaan bumi. Seperti yang

kamu tahu, bahwa tumbuhan yang ada di permukaan bumi memiliki jenis dan karakter

yang berbeda-beda. Tempat asal dan cara persebaran dunia tumbuhan berbeda antara

satu dengan yang lainnya, sesuai dengan kondisi geografis dimana tumbuhan itu hidup.

Gambar 1.1

Jenis tumbuhan yang ada di permukaan bumi

Sumber:

Oxford Ensiklopedi Pelajar

4

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

Berdasarkan tingkatan pengelompokannya (

takson

), klasifikasi dunia kehidupan

tumbuhan adalah sebagai berikut.

a.

Phylum

atau

division

, merupakan takson di bawah regnum/kingdom sebagai kelompok

besar berdasarkan ciri atau sifat yang ada dan masih umum.

b.

Class

atau kelas, adalah pengelompokan yang lebih kecil dari divisio atau filum.

Misalnya kelompok tumbuhan

Bryophyta

berdasarkan ciri yang ada dikelompokkan

menjadi kelas

Musci

,

Hepaticae

, dan lain-lain.

c.

Ordo

atau bangsa, merupakan takson berikutnya dengan ciri dan sifat yang lebih

khusus lagi. Pada tingkatan ini ada kekhususan dalam penulisan taksonnya, yaitu

untuk tumbuhan umumnya berakhiran

les

, misalnya kelas

Monocotyledonae

dikelompokkan ke dalam

Poales

,

Zingiberales

, dan lain-lain.

d.

Family

atau suku, merupakan takson yang memiliki ciri dan sifat yang lebih khusus

lagi dari ordo. Famili atau suku ini adalah takson yang meliputi sejumlah marga

dengan jenis-jenis yang dianggap berasal dari nenek moyang yang sama. Pada

tumbuhan umumnya berakhiran

ceae

, misalnya

Zingiberales

dikelompokkan menjadi

famili

Zingiberaceae

.

e.

Genus

atau marga, merupakan takson yang mencakup sejumlah jenis makhluk hidup

yang menunjukkan persamaan dalam struktur alat reproduksinya.

f.

Species

atau jenis, merupakan satu takson yang memiliki sifat sama, baik secara

morfologis, anatomis, maupun sosiologis. Makhluk hidup yang sejenis (satu spesies)

memiliki jumlah kromosom yang sama, biasanya hidup dalam habitat dan areal yang

sama. Jika terjadi perbedaan penampilan, biasanya perbedaan hanya terjadi pada

tatanan gen dalam kromosom.

Berdasarkan tingkatan pengelompokan yang paling luas,

phylum

, dunia tumbuhan

yang ada di permukaan bumi dapat dikelompokkan ke dalam lima kelas

(class),

sebagai

berikut.

a.

Schizopyta,

yaitu tumbuh-tumbuhan bersel satu/tunggal, seperti bakteri kolera, TBC,

algae biru dan hijau.

b.

Thalopyta,

yaitu tumbuh-tumbuhan bertalus, contohnya jamur, ganggang hijau, dan

diatonea.

c.

Pteridopyta,

yaitu tumbuh-tumbuhan jenis paku, seperti pakis haji.

d.

Bryopyta,

adalah tumbuhan jenis lumut, seperti lumut hati.

e.

Spermatopyta,

adalah sejenis tumbuh-tumbuhan berbunga, contohnya pohon mangga,

jagung, kelapa, kembang sepatu, dan lain-lain.

2. Persebaran Flora

Sebelum kita membicarakan tentang persebaran jenis dan tempat tumbuhan, kita lihat

dahulu beberapa hal mengenai penyebaran.

a. Tahap penyebaran flora

Ada dua jenis tahapan penyebaran makhluk hidup di muka bumi ini, yaitu penyebaran

makro dan penyebaran mikro.

1)

Penyebaran makro (macro distribution)

Penyebaran makro

yaitu suatu penyebaran makhluk hidup dengan cara menyebar

pada areal yang luas atau disebut juga

penyebaran

secara

geografis

, sehingga area

perluasannya bisa dipetakan. Ada dua hal yang menyangkut penyebaran secara geografis.

Pertama,

suatu spesies tumbuh-tumbuhan di suatu kawasan erat hubungannya dengan

persyaratan hidup yang disediakan kawasan setempat bagi tumbuh-tumbuhan yang

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

5

bersangkutan.

Kedua

, tidak ada spesies tumbuhan yang dapat menyebar secara terus-

menerus dan berkesinambungan, karena dalam kenyataannya sering terjadi alam

mengondisikan suatu jenis tumbuhan itu musnah digantikan oleh spesies lain.

2) Penyebaran mikro (micro distribution)

Penyebaran mikro

yaitu suatu penyebaran makhluk hidup dengan cara menyebar

pada lingkungan (ekosistem) tertentu. Cara ini disebut juga

penyebaran ekologis

. Selain

tahap penyebaran, ada beberapa faktor yang mempengaruhi lajunya gerak suatu persebaran

makhluk hidup. Pada kenyataannya, dari setiap jenis makhluk hidup itu akan mengalami

percepatan persebaran yang berbeda, sesuai dengan situasi dan kondisi geografis yang

mendukungnya.

b. Faktor yang mempengaruhi persebaran flora

Seperti yang dijelaskan di atas, bahwa persebaran setiap jenis makhluk hidup memiliki

daya

jelajah

yang berbeda. Ada yang luas penyebarannya itu sampai ke seluruh dunia,

ada juga yang hanya hidup di satu tempat saja, tidak beranjak dan meluas ke tempat lain.

Ini semua dipengaruhi oleh beberapa hal berikut.

1)

Cara menyebarnya

Cara menyebar dari setiap spesies tumbuhan itu berbeda, ada yang

pasif

dan ada juga

yang

aktif

.

Cara pasif

, yaitu spesies itu menyebar dengan bantuan dari tenaga lain, seperti

dengan bantuan angin, air, binatang, atau manusia. Sedangkan

cara aktif

, yaitu makhluk

hidup tersebut bergerak sendiri, baik dengan cara merayap, berenang, terbang, atau

berjalan.

Dari kedua cara penyebaran tersebut, cara pasif adalah cara yang paling kuat

pengaruhnya atas luas penyebaran makhluk hidup. Dengan bantuan air, makhluk hidup

dapat menyeberangi samudra yang luas, atau dengan angin, makhluk hidup dapat melintasi

gurun yang tandus dan luas. Dengan menggunakan kendaraan air atau angin tadi,

penyebaran suatu spesies dapat dengan cepat meluas ke berbagai wilayah. Sangat jauh

perbedaannya dengan cara bergerak atau menyebar sendiri tanpa bantuan media lain.

2) Rintangan alam

(

natural barrier

)

Alam berfungsi sebagai media atau

sarana penghantar menyebarnya

berbagai jenis spesies makhluk hidup

sehingga bisa mempercepat per-

sebarannya. Namun di sisi lain, alam

juga berperan sebagai media perintang

atau penghambat dari penyebaran suatu

makhluk hidup.

Sumber:

Oxford Ensiklopedi Pelajar

Gambar 1.2

Lautan yang luas bisa menjadi penghambat maupun media

bagi penyebaran berbagai spesies makhluk hidup

6

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

Gambar 1.3

Gunung es berfungsi sebagai penghambat dan media penyebaran berbagai makhluk

Sumber:

Oxford Ensiklopedi Pelajar

Rintangan ini selain menghambat perkembangan atau persebaran suatu spesies

makhluk hidup, ternyata secara tidak langsung memberikan kesempatan bagi makhluk

lain untuk berkembang biak atau memperluas persebarannya.

Lautan, samudra, pegunungan es yang tinggi, gurun, adalah contoh dari rintangan

alam (

natural barrier

). Lautan yang luas selain berfungsi sebagai media transportasi bagi

jenis tumbuh-tumbuhan tertentu, yang bisa berpindah dari satu pulau atau benua ke pulau

atau benua lain, ternyata juga menjadi penghambat persebaran jenis makhluk-makhluk

tertentu. Tumbuh-tumbuhan yang hanya bisa hidup dan berkembang di satu kawasan

tidak bisa menyebar dan berkembang di kawasan lain. Akhirnya menjadi makhluk atau

tumbuhan

endemi

dari suatu kawasan.

3) Lokasi rintangan alam

(

natural barrier of location

)

Lokasi rintangan alam ini artinya tempat terdapatnya rintangan dan jenis rintangan.

Jenis dan tempat rintangan itu berupa

bentang alam

, baik di laut, di gunung, di daratan

luas, atau di gurun. Jenis dan lokasi rintangan ini berpengaruh terhadap arah penyebaran

dari suatu spesies makhluk hidup. Lokasi rintangan ini mempunyai kekuatan untuk

membelokkan arah dari suatu penyebaran, sehingga menimbulkan arah atau rute baru

yang disebut dengan

lorong gerak

(

coridor of movement

).

4) Pemencaran rata-rata tumbuhan

(

rate at which a plant spreads

)

Berdasarkan pendekatan ini, kecepatan rata-rata tumbuhan melakukan pergerakan

itu berbeda-beda. Seperti yang dijelaskan pada poin pertama, bahwa makhluk hidup bisa

melakukan gerak penyebaran dengan dua cara, bergerak sendiri (pergerakan aktif) dan

bergerak dengan media lain yang membantunya (pergerakan pasif).

Berdasarkan kedua pendekatan tersebut, pemencaran dari setiap jenis tumbuhan

menjadi beraneka ragam. Dalam pergerakan aktif, suatu jenis tumbuhan dapat bergerak

merayap dengan kecepatan penyebaran sekitar 1,6 km dalam waktu seribu tahun.

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

7

Sedangkan tumbuhan yang bergerak secara pasif, kecepatan penyebarannya dapat

mencapai 30 km dalam beberapa jam saja. Akibatnya pemencaran berbagai jenis tumbuhan

di permukaan bumi menjadi beraneka ragam, sesuai dengan jenis pergerakan dan tentu

ada tidaknya media lain yang membantu serta rintangan alam yang menghadangnya.

Semakin banyak fasilitas yang membantu pergerakan penyebaran serta tidak adanya

rintangan alam, maka semakin luas penyebaran suatu spesies tumbuhan itu.

Gambar 1.4

Spesies tumbuhan yang hanya ada di hutan tropis

Sumber:

Oxford Ensiklopedi Pelajar

c. Tipe persebaran flora

Dalam dunia tumbuh-tumbuhan ada tiga jenis pola persebaran, yaitu sebagai berikut.

1)

Pola persebaran geografis secara luas

Pola persebaran geografis secara luas

yaitu suatu jenis atau cara persebaran yang

memungkinkan suatu spesies tumbuhan bisa menyebar ke seluruh permukaan bumi.

Dengan kata lain, suatu spesies tumbuhan yang menyebar luas ini disebut

kosmopolitan

,

contohnya rumput.

Gambar 1.5

Kosmopolitan rumput

Sumber:

Oxford Ensiklopedi Pelajar

8

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

2) Pola persebaran diskontiun

Maksud dari

persebaran secara diskontiun

adalah persebaran tumbuhan yang hanya

terdapat di dua atau tiga wilayah saja, tidak terdapat di kawasan lain. Terbatasnya

persebaran disebabkan berbagai faktor, salah satu di antaranya adalah kondisi fisik sebagai

persyaratan hidup utama tumbuhan secara alami. Kalau didasarkan pada cara persebaran,

bukan merupakan suatu masalah, karena tidak mengandalkan kemampuan alam untuk

melakukan persebarannya. Manusia adalah faktor yang paling dominan dalam penyebaran

berbagai makhluk hidup. Salah satu jenis tumbuhan yang mengalami persebaran dengan

cara seperti ini adalah pohon tulip yang tersebar secara alami di dua lokasi, yaitu di

Amerika Utara bagian tenggara dan di Cina bagian tengah.

Gambar 1.6

Pohon bunga tulip

3) Pola persebaran terbatas

Pola persebaran terbatas

yaitu sebuah pola penyebaran tumbuhan yang sangat

terbatas, dimana hanya satu atau dua kawasan saja tempat terdapatnya spesies tertentu.

Dengan kata lain, pola penyebaran ini memungkinkan terbentuknya suatu spesies

endemi,

yaitu suatu spesies asli dari kawasan tertentu, dan tidak didapat di kawasan lain.

Berbicara tentang

endemi

(spesies asli suatu jenis makhluk hidup dalam suatu

kawasan)

,

ada dua jenis.

a) Endemi luas (

broad endemic

), yaitu suatu penyebaran spesies tertentu dalam tempat

yang terbatas tetapi dalam area yang luas. Contohnya, pinus kuning (

yellow pine

)

hanya terdapat di kawasan Amerika Serikat bagian barat.

b) Endemi sempit (

narrow endemic

), yaitu suatu penyebaran spesies tertentu pada area

yang sangat sempit atau terbatas, dan hidup pada lingkungan ekologi yang sangat

terbatas pula. Spesies ini tidak terdapat di tempat lain. Contohnya adalah pohon

Serpentin

yang hanya ada di Kaledonia Baru.

Sumber:

www.msn.com

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

9

3. Persebaran Flora Dunia

Setelah kita berbicara mengenai teknis persebaran dari berbagai jenis tumbuhan

khususnya dan makhluk hidup pada umumnya, sekarang kita beralih kepada jenis

tumbuhan itu sendiri dan persebarannya. Dalam persebaran itu, ada dua tingkatan:

pertama

,

persebaran dalam tingkatan

universal

(dunia) dan

kedua,

persebaran dalam tingkatan

parsial

wilayah tertentu.

Persebaran tumbuhan dalam skala dunia, kita akan melihatnya dari sisi regionalisasi

(pembagian kawasan) areanya saja, tidak melihat jenis tumbuhan dari masing-masing

kawasan itu. Menurut

Good

(1953), regionalisasi mayor tumbuhan dunia dibagi ke dalam

tujuh kerajaan

(kingdom).

a. Kerajaan Utara (Boreal)

b. Kerajaan Paleotropik

c. Kerajaan Kawasan Pasifik (Polinesia)

d. Kerajaan Neotropik

e. Kerajaan Afrika Selatan (Kapensis)

f. Kerajaan Australia

g. Kerajaan Antartika

Ketujuh wilayah kerajaan tumbuhan di atas terbagi lagi menjadi 37 subkawasan yang

tersebar di seluruh permukaan bumi, dan akan kita uraikan pembagian region tumbuh-

tumbuhan itu sebagai berikut.

a. Kerajaan Boreal

Vegetasi flora di kawasan Kerajaan Boreal memiliki ciri pohon-pohonnya berdaun

jarum dengan bentuk bunga yang tidak beraneka ragam. Kondisi iklim kutub yang

mendominasi menyebabkan tingkat penguapan lebih rendah sehingga tidak mendukung

proses fotosintesis. Hal ini tentu berdampak pula terhadap vegetasi flora di kawasan

Kerajaan Boreal yang tidak beraneka ragam.

Kerajaan Boreal meliputi daerah-daerah berikut ini.

1)

Daerah Arktik dan sub-Arktik, terdiri atas Eurasia, Greenland, Neartik.

2) Daerah Euro Siberia, terdiri atas Eropa Barat, Eropa Tengah, Skandinavia, Rusia,

Lembah Donau, Alpina, Kamkasia, Siberia Barat, Altai, Baikalia, Siberia Timur Laut,

Kamsyatka.

3) Daerah Sino-Jepang,

meliputi Mancuria, Siberia Tenggara, Jepang Utara, Sachalin

Selatan, Korea, Jepang Selatan, Cina Utara, Cina Tengah, Pegunungan Sino,

Himalaya, Tibet.

4) Daerah Asia Barat dan Tengah

,

meliputi Rusia selatan, Persia, Turkestan, Mongolia,

Dataran Tinggi Tibet.

5) Daerah Mediteran,

meliputi: Lusitania, Pulau-pulau Mediterania Utara bagian barat

dan timur, Maroko, Libya, Mesir Utara, Syria.

6) Daerah Macaronesia,

meliputi Asore, Madeira, Cape Verde.

7) Daerah Atlantik Amerika Utara,

meliputi Alaska selatan, Alenten, British Columbia,

Washington, Oregon, Pantai Kalifornia, Great Basin, Rocky Mountain, Sierra Nevada,

Dataran Tinggi Meksiko.

8) Daerah Pasifik Amerika Utara, meliputi Kanada, danau-danau besar, Apalachia,

Atlantik selatan, Teluk Meksiko, Lembah Mississippi.

10

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

b. Kerajaan Paleotropik

Kerajaan Paleotropik

meliputi dua subkerajaan, yaitu Subkerajaan Afrika dan

Subkerajaan Indo-Malaysia.

1)

Subkerajaan Afrika

Vegetasi flora di Subkerajaan Afrika memiliki ciri berakar serabut serta bentuknya

pendek-pendek. Ciri utama vegetasi flora di Subkerajaan Afrika ini adalah padang rumput

dan gurun. Curah hujan yang sedikit di kawasan ini menyebabkan minimnya cadangan

makanan sehingga vegetasi tumbuhannya pun menjadi tidak bervariasi.

Subkerajaan Afrika

meliputi daerah-daerah berikut ini.

a) Daerah Gurun Afrika Utara dan India, meliputi Gurun Sahara, Gurun Arabia, Gurun

Mesopotamia, Gurun India barat laut.

b) Daerah Park Steppa Sudan, meliputi Sene Gambia, Sudan, Nil Atlas.

c) Daerah tanah tinggi dan Steppa Afrika timur laut, meliputi Abesynia, Eritrea, Somalia,

Yaman, Socotra.

d) Daerah hutan tropik basah dan Afrika Barat, meliputi Guinea atas, Kamerun, Lembah

Kongo.

e) Daerah steppa Afrika Timur, meliputi Afrika timur, Pegunungan tinggi Afrika timur,

danau-danau, Afrika tengah, Rhodesia, Angola.

f) Daerah Afrika selatan, meliputi Orange Free State, Transuval Kalahari, Karro,

Minagua, Natal.

g) Daerah Madagaskar, meliputi Madagaskar, Komoros, Seychelle, Maskarenes.

h) Daerah Asension dan Saint Helena.

2) Subkerajaan Indo-Malaysia

Berbeda dengan jenis vegetasi flora di Subkerajaan Afrika, jenis vegetasi flora Indo-

Malaysia lebih bervariasi dan beraneka ragam dengan hutan yang subur dan lebat sebagai

cirinya. Curah hujan yang tinggi menyebabkan jenis vegetasi flora di Subkerajaan Indo-

Malaysia ini lebih variatif.

Subkerajaan Indo-Malaysia

meliputi daerah-daerah berikut ini.

a) Daerah India, meliputi Sri Langka, Pantai Malabar, India Selatan, Dekan, Dataran,

Gangga, Lereng Himalaya.

b) Daerah daratan Asia Tenggara, meliputi Kamboja, Burma/Myanmar, Cina Selatan,

Hainan, Kepulauan Rinkin, Thailand, Indo-Cina.

c) Daerah Malaysia, meliputi Semenanjung Malaysia, Jawa, Sumatra, Sulawesi, Nusa

Tenggara, Kalimantan, Filipina, Kep. Aru, Papua.

c. Kerajaan Polinesia

Kawasan Kerajaan Polinesia yang terdiri atas kepulauan memiliki ciri vegetasi flora

yang tinggi dan besar. Jenis vegetasi flora yang beraneka ragam di kawasan ini disebabkan

oleh curah hujan yang tinggi dan dipengaruhi pula oleh iklim laut.

Kawasan Kerajaan Polinesia berada di sebelah timur Kepulauan Indonesia, meliputi

daerah-daerah berikut ini.

1)

Daerah Hawaii, gugusan kepulauan yang berada di sekitar kawasan tengah Samudra

Pasifik.

2) Daerah Kaledonia Baru, gugusan kepulauan yang berada di sebelah timur Benua

Australia.

3) Daerah Melanisia Mikronesia, gugusan kepulauan yang berada di sekitar Samudra

Pasifik.

4) Daerah Polinesia, gugusan kepulauan yang berada di sekitar Samudra Pasifik.

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

11

d. Kerajaan Neotropik

Jenis vegetasi flora di kawasan Kerajaan Neotropik sangat beraneka ragam dengan

ciri utama hutan yang lebat. Keanekaragaman jenis vegetasi flora di kawasan ini

dipengaruhi oleh jumlah curah hujan yang tinggi sehingga semua jenis vegetasi floranya

dapat tumbuh dengan subur.

Kawasan ini berada di sekitar Benua Amerika yang meliputi daerah-daerah sebagai

berikut.

1)

Daerah Karibia, meliputi Daratan Meksiko, Florida selatan, Hindia barat, Bahama,

Bermuda, Guatemala, Panama, Kolumbia timur, Venezuela utara.

2) Daerah Venezuela dan Guiana, meliputi Lembah Orinoko, Dataran Tinggi Venezuela.

3) Daerah Amazon.

4) Daerah Brazilia Selatan, meliputi Pantai Timur Brazil, Tanah tinggi Brazil tengah,

Tanah tinggi Brazilia timur, Grand Chaco (dataran tinggi).

5) Daerah Andes, meliputi Lereng Andes, Peg. Tinggi Andes, Kep. Galapagos, Gurun

Atacama, Zone kering Chili.

6) Daerah Pampas (padang rumput), meliputi Uruguay, Brazilia Tenggara, Pampas

Argentina Barat.

7) Daerah Juan Fernandes, yaitu wilayah sekitar pantai Samudra Pasifik.

e. Kerajaan Afrika Selatan

Ciri utama vegetasi flora di kawasan Kerajaan Afrika Selatan adalah padang rumput

yang diselingi oleh pohon-pohon yang agak besar. Kondisi seperti ini dipengaruhi oleh

faktor curah hujan yang sedang dan faktor topografi, yaitu dataran rendah yang diselingi

oleh kawasan-kawasan perbukitan. Kerajaan Afrika Selatan

meliputi Daerah Cape.

f. Kerajaan Australia

Jenis vegetasi flora di Kerajaan Australia bervariasi. Hal ini disebabkan jumlah curah

hujan yang berbeda yang dipengaruhi oleh iklim laut dan iklim kontinental. Jenis vegetasi

flora di kawasan Australia bagian barat, utara, dan tengah yang beriklim kontinental kurang

bervariasi karena dipengaruhi oleh curah hujan yang kurang. Sedangkan jenis vegetasi

flora di kawasan Australia timur dan selatan yang beriklim laut lebih bervariasi karena

jumlah curah hujannya yang lebih tinggi.

Kerajaan Australia meliputi daerah-daerah berikut ini.

1)

Daerah Australia utara dan timur, seperti Hutan utara, Hutan Queensland, Hutan

tenggara, Tasmania.

2) Daerah Australia selatan dan barat.

3) Daerah Australia tengah, yakni sabana utara dan timur, Gurun Sentral, Australia

selatan.

g. Kerajaan Antartika

Kerajaan Antartika memiliki iklim kutub yang konstan dan tidak bervariasi. Iklim

dingin yang terus-menerus menyebabkan jenis vegetasi flora yang mendiami kawasan

ini pun tidak bervariasi dan hanya didominasi oleh sejenis tumbuhan lumut dan perdu.

Kerajaan Antartika meliputi daerah-daerah berikut ini.

1)

Daerah Selandia Baru, meliputi Pulau utara, Pulau selatan, Alpen, Selandia Baru,

Pulau Kermadek, Pulau Chatham, Pulau Auckland, Pulau Campbell.

12

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

2) Daerah Patagonia, meliputi Patagonia dan Fuegia, Andes selatan, Pulau Auckland.

Arti dari kata ”Patagonia” sendiri adalah banyak gurun.

3) Daerah Pulau Oceanus selatan.

Gambar 1.7

Peta persebaran flora dunia

Sumber:

Encyclopaedia Britannica, 2005

4. Persebaran Flora di Indonesia

Kawasan tumbuhan (flora) yang ada di Indonesia berdasarkan pembagian wilayah

(regionalisasi) tumbuhan, berada di kawasan kerajaan tumbuhan subregion Indo-

Malaysia dan subregion Australia. Indonesia berada di dua kawasan ini disebabkan karena

wilayah Indonesia membentang dari timur sampai barat.

Flora Indonesia berdasarkan region (wilayah) kerajaannya dibagi menjadi empat

wilayah, yaitu sebagai berikut.

a. Flora Sumatra-Kalimantan

b. Flora Jawa-Bali

c. Flora Wallace

d. Flora Papua

Adapun jenis vegetasi (tumbuhan) yang tersebar di keempat kawasan tersebut meliputi

hutan hujan tropis, hutan musim, hutan pegunungan, hutan sabana tropis, hutan pinggiran

atau hutan bakau.

Dari kedua variabel tersebut, yaitu

region

dan jenis

vegetasi,

kita akan menganalisis

sekaligus menginventarisasi berbagai macam jenis tumbuhan yang ada di masing-masing

kawasan.

Kerajaan flora

Boreal (Holarctik)

Paleotropik

Neotropik

Afrika Selatan

Australia

Antartika

Batas subkerajaan

Batas region

Batas divisi

Skala berdasarkan garis bujur

SUBANTARTIKA

AFRIKA

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

13

Gambar 1.8

Anggrek adalah salah satu vegetasi khas hutan hujan tropis

Sumber:

Oxford Ensiklopedi Pelajar

a. Flora Sumatra-Kalimantan

Jenis flora di kawasan ini sangat dipengaruhi oleh

iklim

Af

(hutan hujan tropis) yang

mempunyai ciri curah hujan dan kelembaban yang tinggi. Adanya beberapa jenis flora di

kawasan ini kita bedakan menjadi dua kriteria penyebab.

1

) Curah hujan yang sangat tinggi menyebabkan jenis vegetasi kosmopolitan yang paling

dominan di kawasan ini adalah hutan hujan tropis yang lebat dengan spesies tumbuhan

yang khas, seperti kayu meranti yang keras, berbagai jenis anggrek, pohon

deptirokarpus.

2) Tingkat kelembaban yang tinggi menyebabkan tumbuhnya beberapa jenis vegetasi,

seperti pohon paku, lumut, dan jamur.

Selain diakibatkan karena tingginya curah hujan dan kelembaban, beberapa jenis

vegetasi yang ada di kawasan ini adalah hutan bakau (

mangrove

) yang biasa tumbuh di

sepanjang pinggiran pantai dan di muara-muara sungai. Kawasan ini harus segera

dilindungi sebab sekarang sudah banyak yang rusak atau hilang karena dijadikan usaha

tambak atau dibangun tempat pariwisata. Mengapa kawasan hutan

mangrove

harus

dilindungi?

Hutan

mangrove

memiliki fungsi yang sangat besar bagi keserasian dan utuhnya

lingkungan pantai. Tingkat abrasi pantai dapat dihambat perluasannya oleh akar-akar

pohon

mangrove

yang mengikat erat dan kokoh pada dasar-dasar di sepanjang pantai.

Begitu juga ekosistem dapat tercipta dan terbentuk dengan nyaman di bawah akar-akar

pohon-pohon

mangrove

, seperti udang dan jenis ikan lainnya, yang menjadikan akar

mangrove

itu kawasan habitat yang serasi.

Memelihara dan menjaga kelestarian hutan

mangrove

di sepanjang pantai merupakan

suatu kewajiban jika kita tidak ingin garis pantai terus melebar dan maju ke arah daratan,

atau habitat ikan dan udang menjadi musnah. Mengganggu

mangrove

berarti malapetaka

bagi keutuhan pantai dan kehidupan yang menyertainya.

14

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

Gambar 1.9

Hutan mangrove

b. Flora Jawa-Bali

Bentangan lahan antara Jawa sampai Bali memungkinkan kawasan ini memiliki iklim

yang berbeda. Ada kecenderungan curah hujan lebih tinggi di Pulau Jawa bagian barat,

sedangkan semakin ke arah Jawa bagian timur sampai ke Bali, curah hujan semakin rendah.

Gejala ini terjadi disebabkan pola iklim yang berbeda, dimana Jawa bagian barat

beriklim

Af

(hutan hujan tropis), sedangkan semakin ke arah timur iklim berubah menjadi

iklim

Am (muson tropis)

dan

Aw

(sabana tropis). Akibat dari jenis iklim dan jumlah

curah hujan yang dimiliki kawasan ini, akhirnya timbul kawasan vegetasi

kosmopolitan

seperti di bawah ini.

1)

Hutan hujan tropis

Hutan hujan tropis yang mempunyai iklim

Af

berada di sekitar Jawa bagian barat

dan cenderung memiliki curah hujan yang tinggi. Beberapa contoh kawasan vegetasi

hutan hujan tropis adalah sebagai berikut.

• Cagar Alam Ujung Kulon di Jawa Barat

• Cagar Alam Cibodas di Jawa Barat

• Cagar Alam Pananjung di Pangandaran, Jawa Barat

2) Hutan muson tropis

Hutan muson tropis berada di sekitar Jawa Barat bagian utara terus ke arah Jawa

bagian tengah dan sebagian Jawa Timur. Kawasan ini memiliki iklim

Am

(muson tropis)

dengan jumlah curah hujan mulai berkurang, sehingga akibatnya memiliki vegetasi

kosmopolitan hutan muson tropis yang mempunyai ciri khas daunnya gugur pada musim

kemarau, contohnya vegetasi pohon jati. Pohon jati ini diperkirakan sebagai pohon asli

(endemi) Pulau Jawa, sebab spesies ini tidak ditemukan di kawasan lain. Beberapa contoh

kawasan vegetasi ini adalah hutan Alas Roban di Jawa Tengah dan hutan jati di sekitar

Jepara.

Sumber:

Oxford Ensiklopedi Pelajar

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

15

Sumber:

www.balibarat.com

Gambar 1.10

Taman Nasional Bali Barat

3) Sabana tropis

Vegetasi sabana tropis adalah sejenis padang rumput yang diselingi oleh tumbuhan

pohon-pohon besar. Jenis vegetasi ini mendominasi kawasan Jawa bagian timur sampai

Bali. Iklim yang mendominasi sabana tropis adalah iklim

Aw

(sabana tropis) yang ditandai

dengan curah hujan yang sedikit, baik dihitung dari rerata curah hujan bulanan atau rerata

curah hujan tahunan. Contoh dari kawasan vegetasi sabana tropis ini adalah Cagar Alam

Baluran di Jawa Timur dan Taman Nasional Bali Barat di Pulau Bali.

c. Flora Kawasan Kepulauan Wallace

Kepulauan

Wallace

meliputi kawasan Pulau Sulawesi, Pulau Timor, Kepulauan

Maluku, Nusa Tenggara. Kepulauan Wallace disebut juga kawasan peralihan.

Iklim yang terjadi di kawasan ini adalah iklim kering dengan suhu rerata relatif panas

dibanding dengan kawasan Indonesia lainnya. Akibatnya, vegetasi yang tumbuh di

kawasan ini adalah jenis tumbuhan yang cocok dengan asosiasi panas dan kering. Adapun

jenis vegetasi kosmopolitan yang terdapat di kawasan peralihan ini adalah sebagai berikut.

Hutan pegunungan di Sulawesi

• Sabana tropis di Nusa Tenggara

• Hutan campuran di Maluku dengan jenis pohonnya yang terkenal, seperti rempah-

rempah (pala, cengkih, kayu manis, merica), kenari, dan sagu.

16

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

Gambar 1.11

Cagar alam Pulau Komodo

Sumber:

www.pulaukomodo.com

Sedangkan beberapa contoh cagar alam yang melindungi berbagai jenis pohon

(vegetasi) di kawasan ini adalah Cagar Alam Tangkoko dengan puncak Gunung Kembar

dan puncak Dua Saudara di ujung paling utara Jazirah Sulawesi, serta Cagar alam Pulau

Komodo dengan tumbuhan palma lontarnya yang terkenal.

d. Flora Papua

Papua adalah pulau di Indonesia yang paling timur, memiliki iklim lembab

(Af)

yang

sama seperti Indonesia bagian barat. Dengan curah hujan yang cukup tinggi, akibatnya

Papua memiliki jenis vegetasi kosmopolitan

hutan hujan tropis.

Namun satu keunikannya, bahwa hutan hujan tropis Papua ini memiliki kesamaan

karakter dengan hutan hujan tropis yang ada di Queensland, Australia Utara, di antaranya

memiliki satu jenis vegetasi yang di kedua kawasan tersebut tumbuh dengan baik, yaitu

pohon

eucalyptus

. Mengapa demikian?

Pulau Papua memiliki hutan kabut, yaitu hutan yang setiap saat tertutup oleh kabut.

Hal ini mengindikasikan bahwa hutan di Pulau Papua memiliki tingkat kelembaban yang

cukup tinggi.

5. Manfaat Hutan

Hutan sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia zaman

Pleistosin

mencari

makan dengan cara berburu dan mengumpulkan tanaman liar di hutan. Sekarang ini masih

ada beberapa suku yang tinggal dan hidup di dalam hutan dan menjadi bagian alami dari

hutan itu, seperti masyarakat Siberut di Sumatra Selatan, suku Dayak Iban di Kalimantan

Barat, dan suku Dani di Papua. Meskipun manusia telah membangun permukiman

pedesaan atau perkotaan, tetapi tetap saja mereka masih sering memasuki hutan untuk

berburu atau mencari kayu.

Belakangan ini orang semakin sadar akan pentingnya hutan bagi kehidupan mereka

dibanding sebelumnya, terutama karena manfaat-manfaat yang diberikan hutan, seperti

manfaat ekonomi, manfaat bagi lingkungan, dan manfaat hiburan.

a. Manfaat ekonomi

Hutan menghasilkan beberapa produk. Kayu gelondongan dapat diolah menjadi kayu,

kayu lapis, bantalan kereta api, papan, dan kertas. Rotan dapat digunakan sebagai bahan

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

17

Latihan

1.1

dasar pembuatan furnitur. Hutan dapat juga menghasilkan minyak dan berbagai produk

lainnya. Latex dapat digunakan untuk membuat karet, terpentin, berbagai jenis lemak,

getah, minyak, dan lilin. Bagi masyarakat pedalaman, binatang dan tanaman hutan menjadi

sumber makanan pokok mereka.

Tidak seperti sumber alam lainnya, misal batubara, minyak, dan tambang mineral,

sumber daya alam yang berasal dari hutan dapat diperbarui walaupun akan memakan

waktu yang agak lama, sejauh manusia dapat memperhitungkan pengelolaannya.

b. Manfaat bagi lingkungan

Hutan membantu konservasi dan memperbaiki lingkungan hidup dalam berbagai

bentuk. Misalnya hutan membantu menahan air hujan, sehingga dapat mencegah terjadinya

tanah longsor dan banjir. Air hujan diserap menjadi air tanah yang muncul menjadi mata

air bersih yang mengalir membentuk sungai, danau, dan air sumur.

Tumbuhan hijau membantu memperbaiki lapisan atmosfer dan menghasilkan oksigen

yang sangat diperlukan oleh makhluk hidup serta mengambil karbon dioksida dari udara.

Jika tumbuhan hijau tidak menghasilkan oksigen lagi, maka bisa dipastikan hampir semua

kehidupan akan terhenti. Karbon dioksida yang bertambah banyak di atmosfer dapat

mengubah iklim di bumi secara drastis.

Hutan menjadi tempat tinggal beberapa jenis tanaman dan binatang tertentu yang

tidak bisa hidup di tempat lainnya. Tanpa hutan, berbagai tumbuhan dan hewan langka

akan musnah.

c. Manfaat hiburan

Keindahan alam dan kedamaian di dalam hutan dapat menjadi hiburan yang sangat

luar biasa dan langka. Mengamati burung atau hewan menjadi kegiatan yang sangat

menarik. Beberapa hutan dapat dimanfaatkan untuk berkemah,

hiking

, dan berburu.

Banyak juga orang yang memanfaatkan hutan untuk menikmati suasana dan bersantai di

keheningan yang menyertai keindahan alam.

1.

Apa bedanya hutan hujan tropis dengan hutan muson tropis?

2. Mengapa di kawasan Indonesia bagian timur banyak terdapat padang rumput?

3. Mengapa kawasan Wallace disebut kawasan peralihan?

4. Mengapa dunia flora Indonesia bagian barat lebih bervariasi dari dunia flora bagian

timur?

5. Jelaskan perbedaan antara penyebaran makro dengan penyebaran aktif!

6. Jelaskan proses penyebaran diskontiun!

7. Mengapa jenis vegetasi di Kerajaan Boreal lebih miskin dibandingkan kawasan

Neotropik?

8. Mengapa flora di kawasan Subkerajaan Afrika berakar serabut dan tumbuhannya

pendek-pendek?

9. Mengapa jenis vegetasi flora di Australia barat dan Australia timur berbeda?

10. Mengapa flora yang ada di Papua hampir sama dengan flora yang ada di Australia?

18

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

B

Pembagian Kelompok Fauna

1. Klasifikasi Fauna

a. Tingkatan pengelompokan fauna

Berdasarkan tingkatan pengelompokan

phylum (divisio),

dunia kerajaan binatang

(

animal kingdom

) dibagi menjadi dua kelompok besar.

1)

Hewan bertulang belakang (

vertebrates

), sebagai berikut.

Cyclortomata

, yaitu bentuknya seperti ikan atau belut tapi bukan ikan.

Pisces

, yaitu kelompok ikan.

Amphibia

, yaitu kelompok hewan yang hidup di dua alam, di air dan di darat.

Reptilia

, yaitu kelompok hewan yang melata.

Aves

, yaitu kelompok hewan seperti burung.

Mamalia

, yaitu kelompok hewan yang menyusui.

2) Hewan tidak bertulang belakang

(invertebrates),

seperti berikut ini.

Protozoa

, yaitu binatang bersel satu, seperti amuba.

Parazoa

, yaitu sejenis

poriferasponse.

Metozoa

, yaitu binatang seperti cacing, cumi, kerang, dan sejenisnya.

b. Perbedaan fauna dengan flora

Berdasarkan pendekatan biologi, perbedaan hewan dengan tumbuhan banyak sekali,

di antaranya yang paling esensial sebagai berikut.

1)

Flora terikat pada suatu tempat, sedangkan fauna tidak. Fauna bisa bergerak dengan

cepat bahkan tingkat kecepatannya itu bisa dideteksi melalui pergerakan

persebarannya.

2) Flora berfungsi sebagai produsen, sedangkan fauna cenderung sebagai konsumen.

Flora memiliki kemampuan untuk mengolah makanan, sehingga dapat memenuhi

kebutuhan nutrisinya sendiri.

2. Persebaran Fauna Dunia

Persebaran fauna dunia ini akan dibahas dengan menjelaskan regionalisasinya beserta

contoh beberapa jenis hewan yang khas dari setiap kawasan. Kerajaan hewan dunia

berdasarkan area tempat hidupnya dapat dibagi menjadi enam kawasan.

a. Region fauna Palearctic

b. Region fauna Nearctic

c. Region fauna Neotropic

d. Region fauna Ethiopia

e. Region fauna Oriental

f. Region fauna Australia

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

19

Gambar 1.13

Peta persebaran fauna Palearctic

Sumber:

Biogeografi, 1991

Gambar 1.12

Peta regionalisasi penyebaran fauna dunia

Sumber:

Biogeografi, 1991

a. Region fauna Palearctic

Kawasan yang termasuk region Palearctic adalah sebagian utara Benua Asia, seluruh

kawasan Eropa, seluruh negara bekas Uni Sovyet, Pantai Pasifik Barat bagian utara,

Jepang, k

awasan Laut Tengah, dan Afrika bagian utara.

Peta Dunia

Arktika

Amerika

Utara

Green Land

Asia

Timur

Asia

Tenggara

Asia

Selatan

Eropa

Amerika Tengah

Amerika

Selatan

Afrika

Asia Utara

Asia

Tengah

Antartika

U

S

Nearctic

Palearctic

Oriental

Australia

Ethiopia

Neotropic

20

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

Kawasan Palearctic diwakili kekhasannya oleh 28 jenis famili mamalia daratan, tidak

termasuk famili kelelawar. Vegetasi flora yang beraneka ragam dan melimpah ruah

memungkinkan spesies fauna apa pun dapat hidup di kawasan ini.

Beberapa contoh fauna dari kawasan Palearctic ini sebagai berikut.

1) Hewan mamalia yang telah menyebar ke berbagai permukaan bumi ini adalah kelinci,

sejenis tikus, berbagai macam spesies anjing, beberapa jenis kelelawar.

2) Hewan yang terbatas persebarannya karena kondisi lingkungannya yang tidak sesuai

dengan tempat asal, seperti unta, rusa kutub, beruang kutub.

3) Binatang endemi kawasan ini contohnya panda. Hewan ini hanya ada dan hidup di

tanah Cina saja, kecuali hewan itu dikembangbiakkan atau dipindahkan ke kawasan

lain di luar Cina.

b. Region fauna Nearctic

Vegetasi flora Nearctic berhutan gugur di Amerika Utara bagian timur dan salju

abadi di Greenland menyebabkan spesies faunanya tidak terlalu bervariasi dan memiliki

ukuran tubuh yang tidak terlalu besar. Kawasan yang termasuk wilayah Nearctic ini adalah:

seluruh Amerika Utara,

• Greenland,

• sebagian Meksiko.

Seperti juga di kawasan Palearctic, di kawasan ini juga miskin keanekaragaman jenis

famili binatang. Beberapa contoh fauna yang tersebar di kawasan Nearctic adalah tikus,

beberapa jenis spesies kelelawar, bajing, anjing, kucing, beruang, dan kijang.

Gambar 1.14

Peta persebaran fauna Nearctic

Sumber:

Biogeografi, 1991

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

21

Ada beberapa jenis hewan yang dikategorikan

endemi

kawasan ini, seperti tikus

berkantung (

pocket mice, pocket gopher

) yang hidup di kawasan gurun Pasifik timur,

kalkun liar, spesies tertentu dari reptil berekor, dan kura-kura.

c. Region fauna Neotropic

Region ini meliputi beberapa kawasan, seperti seluruh Amerika Selatan, Amerika

bagian tengah, sebagian besar Meksiko, dan Kepulauan Hindia Barat. Kawasan ini

memiliki iklim tropik, sama seperti di Indonesia yang memiliki dua musim saja, kecuali

kawasan bagian paling selatannya.

Jenis hewan kawasan Neotropic ini memiliki sifat yang khas dan bervariasi.

Berdasarkan data yang sudah diketahui, kawasan ini memiliki 32 jenis mamalia, tujuh di

antaranya tersebar sangat meluas, dan enam belas di antaranya spesies yang dikategorikan

unik dan endemis. Beberapa contoh hewan kawasan ini adalah

kura-kura jenis tertentu,

buaya, sejenis kadal, beberapa jenis kodok. Sedangkan beberapa hewan yang dikategorikan

endemis di antaranya adalah sejenis unta (uama), sejenis tapir, ikan piranha, belut yang

bermuatan listrik.

Gambar 1.15

Peta region fauna Neotropic

Sumber:

Biogeografi, 1991

Ikan piranha yang terkenal dengan kebuasannya dapat memangsa sapi yang melintasi

sungai hingga mati dan habis dagingnya hanya dalam waktu beberapa jam saja, serta

belut yang bisa mengeluarkan listrik ini bisa ditemukan dalam aliran sungai Amazon.

Kawasan ini merupakan wilayah yang kaya akan divisio endemi hewan yang bertulang

belakang.

22

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

d. Region fauna Ethiopia

Region fauna ini meliputi kawasan Benua Afrika di sebelah selatan Pegunungan

Atlas,

Gurun Sahara, Sudut selatan Arabia.

Kawasan ini sangat dekat hubungannya dengan fauna Palearctic, yang hanya dibatasi

oleh Laut Tengah yang tidak terlalu luas. Terbentuknya komunitas kawasan fauna Ethio-

pia dipengaruhi oleh faktor lingkungan fisik yang dominan, di antaranya:

• adanya sungai-sungai besar, seperti Sungai Nil putih, Nil biru, Sungai Niger;

• hutan tropik yang selalu hijau;

• pegunungan yang luas, seperti Gunung Kilimanjaro, Gunung Ruwenzori;

• banyak ditemukan padang rumput yang luas.

Kawasan ini memiliki fauna mamalia 38 famili, tidak termasuk spesies kelelawar,

dimana ada beberapa jenis mamalia yang memiliki kriteria hampir sama dengan yang

ada di kawasan Palearctic dan Oriental. Beberapa jenis hewan yang ada di kawasan Ethio-

pia ini di antaranya bajing, kelinci, tikus, anjing, kijang, kuda. Jenis kuda di kawasan ini

hampir sama dengan yang ada di kawasan Palearctic.

Kemudian beberapa jenis binatang kawasan Ethiopia yang memiliki kaitan dengan

fauna di kawasan Tropis dan Oriental adalah kera, monyet, tikus bambu, gajah, badak.

Jenis badak bercula dua sebagai ciri khasnya, sedangkan badak bercula satu adalah khas

kawasan Oriental.

Fauna endemik kawasan ini di antaranya adalah kuda nil. Panorama fauna Afrika

dicirikan dengan sejumlah mamalia pemakan rumput yang jumlahnya cukup besar, seperti

gajah, zebra, jerapah, kijang, dan badak. Di Afrika bagian tengah ada dua jenis kera yang

besar,

gorila

dan

simpanse,

sedangkan orangutan dan gibbon adalah kera besar khas

Oriental.

Di kawasan Ethiopia ini ada pulau besar bernama Madagaskar di pantai sebelah timur

Benua Afrika. Fauna kawasan ini disebut fauna Madagaskar. Beberapa jenis fauna

Madagaskar adalah:

• berbagai jenis lemur (temasuk primata), seperti lemur berekor, lemur bercincin, lemur

wool, lemur sutra;

• jenis kuda nil kecil (

pygmyhippopotamus

);

• beberapa burung endemis seperti

giant elephant bird

(burung gajah besar), burung

ini tidak bisa terbang.

Satu hal yang perlu dicatat bahwa di kawasan fauna Madagaskar ini tidak terdapat

jenis ikan air tawar.

e. Region fauna Oriental

Kawasan ini meliputi India, Indocina, Malaysia, dan Indonesia bagian barat. Kawasan

di sebelah timur dibatasi dengan Samudra Pasifik, sebelah barat dengan Samudra Hindia,

dan sebelah utara dengan Pegunungan Himalaya.

Di kawasan ini

terdapat lebih kurang 30 famili mamalia, dan empat yang endemis.

Beberapa contoh fauna kawasan ini adalah beruang, tapir, rusa, tikus pemakan serangga,

orangutan, spesies sapi/banteng India (

bos indikus

), spesies sapi/banteng Jawa (

bos

sondicus

), berbagai spesies burung seperti merak, merpati, kakatua, jalak, ayam, bebek

pelatuk, berbagai macam reptil seperti kadal, biawak, buaya, kura-kura, berbagai macam

ular, berbagai macam spesies kucing sampai harimau.

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

23

Kawasan ini memiliki iklim yang kondusif untuk perkembangbiakan berbagai jenis

ikan air tawar yang terdapat di rawa, danau, atau sungai. Di antara jenis ikan air tawar

tersebut adalah belut, jenis lele, ikan mas, ikan mujair, nilem atau sepat, ikan gabus.

f. Region fauna Australia

Kawasan fauna Australia ini meliputi Benua Australia, Tasmania, dan Pulau Papua.

Selandia Baru tidak termasuk kawasan ini melainkan berdiri sendiri membentuk kawasan

khusus, dimana Selandia Baru tidak memiliki hubungan daratan dengan kawasan mana

pun.

Dilihat dari sisi iklim, kawasan ini dibagi menjadi tiga wilayah iklim.

Pertama

, iklim

tropis yang diselimuti hutan hujan tropis untuk kawasan Australia bagian utara dengan

Pulau Papua.

Kedua

, iklim

arid/

gurun

sehingga banyak ditemukan bentukan gurun untuk

Australia bagian tengah.

Ketiga

, iklim sedang untuk Australia bagian selatan.

Di kawasan fauna Australia ini terdapat sembilan famili mamalia dan delapan di

antaranya termasuk jenis yang unik, yaitu kanguru, platypus, kuskus, sejenis bajing yang

bisa terbang, beruang pohon yang berkantong.

Australia kaya akan berbagai jenis burung yang berwarna-warni, seperti s

pesies

kakatua, merpati, betet, cendrawasih, kasuari. Sedangkan beberapa jenis famili reptil

yang tersebar di kawasan ini adalah kadal, ular piton, ular harimau penyengat, buaya.

Kawasan ini miskin jenis ikan air tawar. Salah satu jenis hewan lintah tapi berbentuk

belut yang bersisik disebut

neoceratodus

.

Gambar 1.16

Peta kawasan fauna Oriental

Sumber:

Biogeografi, 1991

24

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

g. Fauna Selandia Baru

Sebetulnya jarak antara Selandia Baru dan Australia tidak terlalu jauh, yaitu hanya

berjarak 1.000 mil saja. Secara geografis kawasan ini tidak memiliki hubungan dengan

benua mana pun termasuk dengan Benua Australia. Salah satu jenis hewan endemis

kawasan ini adalah

kiwi

dan salah satu jenis ini dikategorikan amfibi purba, yakni

sphenodon

.

3. Persebaran Fauna di Indonesia

Secara geografis wilayah kepulauan Indonesia dibagi menjadi tiga region fauna, yaitu

sebagai berikut.

a. Region fauna Indonesia barat

Habitat spesies fauna Indonesia bagian barat umumnya berada di hutan-hutan yang

lebat dengan pohon-pohon yang besar. Hal ini tentu saja mempengaruhi ukuran tubuh

spesies fauna di kawasan ini yang besar dan bervariasi.

b. Region fauna Indonesia tengah

Habitat spesies fauna Indonesia bagian tengah didominasi oleh hutan yang tidak terlalu

lebat serta padang rumput. Kondisi vegetasi flora seperti ini ikut mempengaruhi kurang

bervariasinya spesies fauna yang mendiami kawasan ini.

c. Region fauna Indonesia timur

Jumlah curah hujan yang tinggi dan vegetasi flora yang beraneka ragam menyebabkan

spesies fauna yang menempati kawasan Indonesia bagian timur juga beraneka ragam

seperti halnya spesies fauna di Indonesia bagian barat.

Menurut sejarah geologi, Indonesia dibagi menjadi tiga subregion yang berawal pada

zaman

Pleistosin

(salah satu umur geologi), dan berlangsung sekitar dua juta tahun yang

lalu. Pada waktu itu sedang berlangsung masa glasial (masa es), akibatnya permukaan air

Gambar 1.17

Region fauna Australia

Sumber:

Biogeografi, 1991

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

25

laut menjadi turun. Kemudian wilayah Indonesia yang membentang dari barat sampai

timur mengalami peristiwa geologi yang berbeda dengan sekarang. Pada saat itu Indone-

sia bagian barat bersatu dengan Benua Asia, dan Indonesia bagian timur bersatu dengan

Benua Australia. Sedangkan Indonesia bagian tengah, tidak bersatu dengan wilayah mana

pun.

Akibat dari peristiwa geologis tersebut, maka bentangan wilayah Indonesia memilki

karakter fisik yang berbeda. Seluruh jenis fauna yang ada di wilayah barat memiliki

karakter yang hampir sama dengan yang ada di Benua Asia. Diperkirakan pada masa itu

beberapa jenis fauna melakukan migrasi dari Benua Asia ke Indonesia atau sebaliknya

dari Indonesia ke Benua Asia. Begitupun di Indonesia bagian timur diperkirakan telah

terjadi migrasi hewan dari Australia ke Indonesia atau sebaliknya dari Indonesia ke Aus-

tralia. Sedangkan jenis fauna Indonesia bagian tengah memiliki corak atau karakter

tersendiri, tidak memiliki kesamaan dengan Oriental ataupun Australia.

Beberapa persamaan dan perbedaan karakter hewan yang ada di Indonesia akhirnya

menjadi sebuah keunikan. Hal ini mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman makhluk

hewan Indonesia yang belum tentu dipunyai oleh negara lain. Karenanya anugerah

kekayaan alam negeri ini patut kita syukuri dan lindungi.

a. Region fauna Indonesia barat

Beberapa wilayah yang termasuk kawasan fauna Indonesia bagian barat adalah Pulau

Sumatra,

Pulau Kalimantan, Pulau Jawa, Pulau Bali, dan beberapa pulau kecil di sekitarnya.

Kawasan region Indonesia barat dibatasi dengan wilayah Indonesia bagian tengah dengan

garis yang disebut garis

Wallace

. Kawasan ini disebut juga wilayah

Sunda

.

Adapun jenis-jenis fauna yang ada di region Sunda ini di antaranya sebagai berikut.

1) Phylum mamalia

• Spesies gajah, spesies ini banyak ditemukan di beberapa hutan tertentu, seperti

di provinsi Lampung, yaitu di Way Kambas.

• Badak di kawasan Indonesia bagian barat, jenis badak yang bisa ditemukan adalah

badak bercula satu, seperti yang ada di Ujung Kulon, sebelah barat Jawa Barat.

• Tapir, hewan ini tidak di setiap tempat ada, melainkan hanya hidup di kawasan-

kawasan tertentu saja.

• Rusa, adalah hewan pemakan rumput yang memiliki tanduk agak unik, yaitu

bercabang seperti pohon. Hewan jenis ini hampir ada di setiap kawasan hutan,

khususnya hutan lebat dan belum banyak terjamah oleh manusia.

• Banteng atau kerbau hutan, spesies ini banyak ditemukan di

hutan-hutan yang dikategorikan masih perawan, belum terjamah

oleh manusia. Banteng bisa ditemukan di cagar alam, seperti di

Ujung Kulon atau di Pananjung Pangandaran.

• Kerbau, adalah hewan yang sudah akrab dengan manusia,

khususnya dengan para petani di tanah Jawa. Sebab banyak

petani yang membajak sawahnya dengan menggunakan tenaga

kerbau.

• Monyet, adalah hewan yang biasa dilihat oleh penduduk, sebab

banyak hutan-hutan di Jawa atau di luar Jawa yang menjadi

tempat tinggalnya.

• Kera (orangutan), adalah sejenis monyet yang memiliki ukuran

badan lebih besar dan tinggi. Tidak di setiap hutan bisa

ditemukan orangutan, hutan-hutan seperti di Kalimantan adalah

salah satu habitat orangutan yang baik.

Gambar 1.18

Orangutan yang

bisa ditemukan di Kalimantan

Sumber:

Oxford Ensiklopedi Pelajar

26

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

Gambar 1.20

Reptil buaya

• Harimau, adalah salah satu spesies hewan yang sudah mulai langka, sehingga

dijadikan hewan yang dilindungi oleh pemerintah.

• Tikus dan tupai, merupakan binatang mengerat yang kadang membuat masalah.

Tupai hampir menghabiskan waktu hidupnya di atas pohon-pohon.

• Beruang, adalah binatang yang sudah amat langka, hanya di tempat-tempat

tertentu binatang ini bisa kita temui.

• Kijang hampir mirip dengan rusa, yang membedakan adalah tanduknya bercabang

banyak seperti pohon.

• Kelinci, hampir di setiap tempat dapat kita temukan

karena selain mudah memeliharanya, enak dimakan,

juga tingkat populasinya sangat cepat.

• Kelelawar, disebut juga hewan malam karena

munculnya hanya malam saja. Pada siang hari hewan

ini tidak muncul karena tidur.

• Landak, adalah sejenis hewan yang memiliki bulu

yang runcing seperti jarum yang bisa berfungsi

sebagai senjata untuk mempertahankan hidupnya.

• Babi hutan hampir ada di setiap hutan, apalagi di kawasan yang menjadi ladang

pertanian penduduk, karena babi hutan merasa disediakan makanan.

• Kancil, adalah hewan yang seperti rusa, tetapi ukuran badannya sangat kecil.

Hewan ini sangat senang dengan sayur-sayuran atau buah-buahan.

• Kukang, adalah hewan yang sudah mulai jarang ditemukan, populasinya sudah

mulai menyusut. Hal ini terjadi karena lingkungan tempat hidupnya sudah mulai

terusik oleh aktivitas manusia.

2) Phylum reptil

• Buaya, banyak ditemukan di muara sungai

atau di rawa-rawa tertentu. Tidak ada

kawasan-kawasan khusus tempat terdapatnya

buaya.

• Kura-kura biasa hidup di sungai-sungai atau

di laut. Hampir di setiap aliran sungai bisa kita

dapatkan kura-kura, yang membedakan hanya

ukurannya saja.

• Kadal, adalah hewan melata yang di setiap

tempat di pelosok negeri ini bisa kita jumpai.

Walaupun manusia tidak melakukan

perburuan secara khusus terhadap binatang ini, tetap saja populasinya tidak

meledak, kehidupannya tetap seimbang.

• Ular adalah binatang melata, yang sepertinya menjijikkan bagi sebagian orang.

Hewan ini banyak ditemui hampir di setiap tempat di region ini.

• Cicak/tokek, cicak adalah hewan melata yang hampir ada di setiap rumah,

sedangkan tokek adalah hewan yang menyerupai cicak akan tetapi ukurannya

lebih besar.

• Biawak, adalah hewan yang menyerupai buaya, akan tetapi ukurannya lebih kecil.

• Bunglon hidup di pohon-pohon, bentuknya mirip dengan tokek akan tetapi

memiliki ekor lebih besar dan panjang, ukuran badannya pun lebih besar. Salah

satu kelebihannya adalah warna badannya bisa berubah-ubah sesuai dengan warna

lingkungannya.

• Trenggiling, adalah hewan yang hidup di sekitar air sebagai habitatnya yang

paling nyaman. Dalam mempertahankan hidupnya, trenggiling akan melingkarkan

Gambar 1.19

Kelinci

Sumber:

Ensiklopedi Populer Anak

Sumber:

Oxford Ensiklopedi Pelajar

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

27

badannya persis seperti bola jika menghadapi bahaya. Sehingga musuhnya akan

bingung bagaimana cara melukai dan memangsanya, karena bagian luar badannya

menjadi bulat dan memiliki kulit atau sisik yang sangat keras.

3) Phylum burung

Banyak sekali jenis burung yang ada di kawasan ini, di antaranya sebagai berikut.

• Ayam hutan, adalah hewan sejenis ayam yang hidup liar di dalam hutan.

• Rangkong, hewan yang sudah mulai terancam punah karena populasinya

terhambat akibat tindakan manusia.

• Merak, adalah sejenis burung yang sudah langka ditemukan, sehingga

persebarannya mulai tidak jelas. Beberapa jenis merak sudah punah oleh tangan-

tangan jahil manusia.

Gambar 1.21

Burung merak saat ini sangat terbatas keberadaannya

Gambar 1.22

Burung elang meskipun terbatas jumlahnya,

tersebar di seluruh P. Jawa

• Burung cina, burung ini juga bernasib sama dengan merak karena populasinya

sudah mulai terancam, sebab habitatnya terganggu oleh manusia.

• Kutilang/pipit, banyak ditemukan di sekitar rumah penduduk di pedesaan. Kicau

burung di pagi hari sebetulnya diramaikan burung sejenis ini. Populasinya sangat

banyak karena sumber makanan mereka mudah didapat, yaitu padi.

• Elang, adalah burung sejenis predator yang biasa memangsa sejenis ayam, ular

kecil, dan burung-burung kecil. Hampir di seluruh Jawa, elang dapat dengan

mudah ditemukan.

Sumber:

Oxford Ensiklopedi Pelajar

Sumber:

Oxford Ensiklopedi Pelajar

28

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

Gambar 1.24

Kupu-kupu banyak

ditemukan pada musim bunga

• Jalak, banyak ditemukan di beberapa tempat di tanah Jawa.

• Merpati, hewan ini sudah sangat akrab dengan manusia, bahkan populasinya

tidak dikhawatirkan karena begitu banyak.

• Burung layang-layang, banyak ditemukan di beberapa kawasan yang menjadi

habitatnya di tanah Jawa dan Kalimantan.

• Walet, adalah sejenis burung yang banyak dicari orang, karena ludah walet yang

terdapat dalam sarangnya mempunyai harga jual yang tinggi.

• Burung hantu, adalah sejenis burung yang keluar malam,

sedang pada siang hari tidak berkeliaran.

4) Phylum serangga

Kawasan Indonesia barat ini memiliki berbagai macam

serangga, di antaranya sebagai berikut.

• Kumbang, selalu hinggap di bunga. Kumbang-

kumbang ini mengisap manis yang ada di putik

bunga tersebut.

• Kalajengking, sangat berbahaya karena racun

yang ada di ekornya. Hewan ini banyak terdapat

di tumpukan sampah daun atau kayu yang agak

lembab.

• Kupu-kupu, paling banyak populasi dan

jenisnya, sehingga sulit untuk dihitung.

Apalagi pada musim berbunga, sudah bisa

dipastikan kupu-kupu akan beterbangan

mencari bunga untuk diisap madunya.

• Laba-laba, adalah hewan yang suka membuat

jaring-jaring sebagai sarang dan perangkap

untuk mencari mangsa yang akan dimakan-

nya.

• Belalang, populasinya hampir dipastikan

banyak, karena walaupun ada manusia yang

suka menangkap belalang, akan tetapi tidak

ada yang melakukan perburuan khusus

menangkap belalang, kalaupun ada hanya

sebatas untuk pakan ternak saja,

seperti untuk burung.

5) Phylum ikan

Banyak sekali jenis ikan air tawar di

kawasan tanah Sunda, seperti ikan mas,

ikan lele, ikan mujair, ikan belut, ikan

tambakang.

b. Region fauna Indonesia tengah

Fauna di kawasan Indonesia tengah ini

dikategorikan hewan asli Indonesia karena

secara geologis kawasan ini tidak pernah

bersatu dengan daratan mana pun, baik Asia

maupun Australia. Sehingga banyak yang

Gambar 1.23

Burung

hantu

Gambar 1.25

Ikan tambakang

Sumber:

Oxford Ensiklopedi Pelajar

Sumber:

Majalah Suara Alam

Sumber:

Oxford

Ensiklopedi Pelajar

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

29

dikategorikan hewan endemis Indonesia. Kawasan ini disebut juga kawasan

Wallace

.

Wilayah yang termasuk kawasan fauna Wallace adalah Pulau Sulawesi, Kepulauan sekitar

Sulawesi, Nusa Tenggara Timur dan Barat, Pulau Timor, Pulau Maluku.

Akibat tidak pernah bersatunya wilayah ini dengan kawasan mana pun, maka banyak

hewan unik yang bisa ditemukan di kawasan ini.

1)

Phylum mamalia

, di antaranya monyet hitam, anoa, kuskus, babi rusa, tarsius, musang,

ikan duyung, monyet seba, kuda, sapi/banteng.

2)

Phylum reptil,

contohnya biawak, komodo, kura-kura, buaya, ular, soa-soa.

3)

Phylum amfibi

, contohnya spesies katak, seperti katak terbang, katak pohon, katak air.

4)

Phylum burung

, di antaranya burung dewata, burung maleo, burung mandar, burung

raja udang, burung pemakan lebah,

burung rangkong, kakatua, burung nuri,

burung dara/merpati, angsa, burung

bintayong.

Beberapa wilayah yang dijadikan suaka

margasatwa di kawasan ini adalah Pulau

Komodo, Menembo di Sulawesi Utara,

Dumogal di Sulawesi Utara, Lore Lindu di

Sulawesi Tengah, dan Lombuyan di Sulawesi

Tenggara.

c. Region fauna Indonesia timur

Wilayah yang termasuk kawasan ini

adalah Pulau Papua, Kepulauan Aru, dan pulau-

pulau kecil di sekitarnya.

Kawasan Indonesia timur ini berdasarkan

geologisnya dahulu pernah bersatu dengan

daratan Benua Australia. Beberapa spesiesnya

hampir sama dengan yang ada di Benua Austra-

lia. Hewan-hewan yang tidak khas hampir sama

dengan yang ada di Indonesia wilayah lain.

Beberapa jenis hewan khas wilayah timur

adalah cendrawasih, kasuari, kakatua, dan

kanguru.

4. Manfaat Fauna

Kehidupan alam bebas yang terdiri atas berbagai jenis makhluk hidup sangat penting

bagi manusia karena memiliki beberapa faktor manfaat. Alam fauna yang begitu beragam

pun memberikan banyak manfaat bagi kelangsungan hidup manusia. Di antara manfaat-

manfaat yang dapat diperoleh dari keberadaan fauna ini adalah sebagai berikut.

a. Manfaat ekonomi

Berbagai spesies fauna menyediakan produk-produk yang sangat bernilai, seperti

serat, daging, makanan, kulit, dan bulu. Selain itu tenaga hewan pun dapat dimanfaatkan,

misanya untuk membajak sawah dan sebagai sarana transportasi yang tentu saja ekonomis

karena tidak menggunakan bahan bakar.

Gambar 1.26

Komodo, hewan endemis

Indonesia

Gambar 1.27

Burung kasuari

Sumber:

Ensiklopedi Populer Anak

Sumber:

Oxford Ensiklopedi Pelajar

30

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

Manfaat ekonomi dari kehidupan alam liar memiliki nilai yang sangat penting bagi

beberapa negara. Bagi masyarakat di negara-negara industri, rekreasi melihat binatang di

kebun binatang atau ke alam bebas bisa juga menjadi sumber pendapatan.

b. Manfaat keindahan

Setiap spesies fauna itu berbeda satu sama lainnya dan hal ini memberikan keindahan

bagi alam dengan cara yang berbeda-beda. Sebagian besar manusia merasakan bahwa

keindahan alam ini dapat memperkaya kehidupan mereka. Seorang pendaki gunung akan

merasa lebih senang bila melintasi kawasan gunung yang berhutan dan dihuni oleh

binatang-binatang liar seperti Gunung Gede, Gunung Argopuro, dan Gunung Slamet

dibandingkan gunung yang gundul tak berhutan seperti Gunung Sumbing, Gunung

Sundoro, dan Gunung Merbabu.

c. Manfaat ilmiah

Mempelajari kehidupan satwa liar memberikan manusia suatu pengetahuan yang

sangat berharga tentang variasi proses kehidupan. Beberapa penelitian tertentu dapat

membantu para ilmuwan untuk memahami bagaimana fungsi tubuh manusia dan mengapa

manusia bertingkah laku seperti itu. Para ilmuwan juga dapat meningkatkan pengetahuan

pengobatan dan menemukan obat-obat baru dengan mempelajari kehidupan alam bebas.

Dengan mengamati pengaruh-pengaruh polusi lingkungan terhadap kehidupan liar, para

ilmuwan menjadi tahu bagaimana pengaruh polusi bagi manusia.

d. Manfaat bagi kelangsungan hidup

Setiap spesies memiliki peran dalam membantu menjaga keseimbangan sistem

kehidupan di bumi. Sistem-sistem ini harus berfungsi terus-menerus jika kehidupan ingin

tetap berlangsung. Sehingga hilangnya beberapa spesies dapat mengancam semua

kehidupan, termasuk kehidupan manusia. Lebih dari 40 jenis pohon di hutan penyebaran

bijinya sangat tergantung pada orangutan. Ular membantu mengendalikan populasi tikus.

Burung madu, kupu-kupu dan kumbang membantu penyerbukan bunga.

1.

Dibagi menjadi berapa kerajaan fauna di dunia ini? Sebutkan!

2. Sebutkan beberapa wilayah yang termasuk kawasan kerajaan fauna Nearctic!

3. Sebutkan beberapa jenis hewan yang ada di kawasan Palearctic!

4. Mengapa spesies fauna Indonesia barat hampir sama dengan yang ada di Benua Asia?

5. Jelaskan karakteristik spesies fauna yang merupakan endemis Indonesia!

6. Sebutkan beberapa pulau yang termasuk kawasan Wallace!

Latihan

1.2

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

31

C

Kerusakan Alam Flora dan Fauna di Indonesia

1. Kerusakan Alam Flora

Indikasi adanya kerusakan pada alam flora adalah dengan semakin gundulnya hutan-

hutan atau gunung yang tadinya hijau dan lebat. Selain adanya kerusakan pada lahan-

lahan tersebut, juga telah banyak jenis tumbuhan langka menjadi semakin berkurang dan

bahkan musnah sama sekali.

Kerusakan alam flora sebagian

besar disebabkan oleh ulah manusia

yang serakah. Dengan semakin

banyaknya hutan yang ditebangi, maka

penghasil oksigen di bumi akan semakin

berkurang. Selain itu vegetasi hutan

merupakan tempat tinggal berbagai jenis

tumbuhan dan hewan. Kerusakan hutan

akan menyebabkan kekayaan flora

semakin berkurang. Contohnya, habitat

hutan bakau di pantai-pantai atau pinggir

sungai memiliki fungsi sebagai

buffer

zone

(penghadang alam). Andaikata,

ombak di pantai langsung menyentuh

bibir pantai tanpa penghalang seperti

batu karang atau tumbuhan bakau,

niscaya tingkat

abrasi

pantai akan sangat cepat. Persoalan berikutnya, andaikata pohon

bakau yang berfungsi sebagai penahan gelombang dan sebagai habitat berbagai jenis

ikan itu rusak, maka di antara akibatnya sebagai berikut.

a. Gelombang laut akan langsung

menerpa bibir pantai tanpa

hambatan, karena tidak ada lagi

penghalangnya. Lambat laun bibir

pantai akan rusak (abrasi),

sehingga batas pantai dari hari ke

hari terus maju ke arah daratan.

Lahan-lahan milik penduduk yang

berada di sekitar pantai menjadi

rusak. Rumah dan lahan pertanian

pun terancam ikut rusak.

b. Habitat ikan, udang, dan ikan

lainnya menjadi hilang. Para

nelayan secara langsung akan

merasakan akibatnya, yaitu peng-

hasilan mereka akan menurun.

Bahkan bagi nelayan yang biasa

mencari ikan di sekitar hutan

bakau, praktis mereka kehilangan

mata pencahariannya.

Gambar 1.29

Penebangan hutan secara liar

berdampak buruk bagi kelangsungan hidup flora dan

fauna

Sumber:

Harian Kompas, 20 Desember 2004

Gambar 1.30

Penebangan hutan bakau yang tidak

terkendali

Sumber:

Majalah Suara Alam

32

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

Karena itu, antisipasi kerusakan alam flora perlu dilakukan sejak dini untuk mencegah

kerusakan yang lebih parah. Upaya antisipasi yang dapat dilakukan adalah dengan

mengadakan penghijauan di lereng pegunungan sebagai areal tangkapan hujan

(Buffer

Zone I)

serta melindungi dan membudidayakan hutan

mangrove

sebagai pelindung

berbagai kehidupan

(Buffer Zone II)

.

2. Kerusakan Alam Fauna

Dalam melakukan berbagai aktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, seringkali

aktivitas manusia tersebut menimbulkan kerusakan pada alam. Bahkan aktivitas manusia

yang merusak alam ini dilakukan hanya untuk kesenangan semata.

Kerusakan hutan yang terjadi mengakibatkan

terganggunya keseimbangan ekosistem. Semakin banyak

pohon yang ditebangi untuk memenuhi kebutuhan

manusia, maka kekayaan vegetasi akan semakin

berkurang. Jika penebangan hutan terus berlangsung,

maka kerusakan fauna merupakan hal yang wajar terjadi.

Dengan berkurangnya produsen di sutau wilayah, maka

hewan sebagai konsumen suatu wilayah akan memilih

pindah atau pergi. Contohnya dengan semakin

berkurangnya vegetasi

mangrove

di sepanjang tepi pantai,

maka ikan kecil, udang, ketam, dan berbagai jenis burung

yang hidup di vegetasi hutan

mangrove

tersebut tentu tidak

lagi memiliki lingkungan yang dapat memenuhi

kebutuhan hidup mereka hingga akhirnya mereka pun

punah. Misalnya, burung kuntul yang biasa memakan

udang, ikan kecil, ketam di antara hutan

mangrove

tidak

bisa memperoleh makanannya lagi karena lingkungannya

semakin sempit, akhirnya sulit bertahan hidup.

Perburuan yang dilakukan oleh manusia semakin mempercepat kepunahan berbagai

jenis fauna yang merupakan kekayaan dunia. Seringkali berbagai jenis hewan langka

diburu hanya untuk diambil sebagian kecil dari tubuhnya, seperti cula, gading, kulit, dan

sebagainya.

3. Upaya Penanggulangan Kerusakan Alam Flora dan Fauna

Situasi kritis kondisi alam flora dan fauna Indonesia bukan merupakan suatu wacana,

melainkan suatu kondisi faktual yang harus segera dapat dicarikan jalan keluarnya.

Penanganan kasus per kasus dengan menggunakan berbagai peraturan perundangan yang

ada boleh jadi sedikit memperlambat bencana ekologis. Oleh karena itu diperlukan langkah

terobosan yang sangat berani dan mendasar agar kita dapat segera mengakhiri kerusakan

alam flora dan fauna yang telah berlangsung lama ini.

Adapun upaya-upaya yang dapat ditempuh dalam menanggulangi kerusakan alam

flora dan fauna kita adalah sebagai berikut.

a. Perubahan peraturan perundangan

Sudah seharusnya pemerintah mengakhiri pendekatan sektoral dalam pengurusan

aset-aset alam. Pendekatan sektoral telah terbukti sebagai pemicu lahirnya semangat

Gambar 1.28

Burung kuntul

di sungai

Sumber:

Majalah Suara Alam

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

33

ekploitasi yang tak terkendali. Untuk mengakhiri pendekatan sektoral tersebut sebaiknya

proses pembahasan RUU Pengelolaan Sumber Daya Alam segera direalisasikan. Kini

saatnya pendekatan bio-regional menjadi pedoman dalam pengurusan aset-aset alam,

dengan tetap mengacu pada kesejahteraan penduduk dan kelestarian serta kepentingan

antargenerasi.

Perubahan peraturan perundangan juga harus diikuti dengan upaya konkret untuk

menurunkan laju kerusakan alam. Pada sektor kehutanan, sebaiknya pemerintah

memprioritaskan penurunan gap antara

supply

and

demand

, sehingga peluang bagi pelaku

illegal logging

semakin kecil. Demikian pula dengan sektor pertambangan, sudah saatnya

UU no. 11/67 diganti dengan UU yang baru. Seluruh proses perizinan harus ditunda

sampai lahirnya UU baru yang lebih memikirkan keberlanjutan pemanfaatan sumber daya

yang tidak terbaharukan itu.

b. Penangguhan pemanfaatan SDA menuju pemulihan kembali

Untuk menghindari bencana yang lebih besar lagi, ada baiknya pemerintah segera

menyusun langkah-langkah penangguhan pemanfaatan SDA atas beberapa kawasan yang

memiliki kerentanan tinggi dan segera dilakukan pemulihan di kawasan tersebut. Jawa

adalah salah satu pulau paling genting untuk dilakukan pemulihan. Sekitar 65% penduduk

Indonesia bermukim di Pulau Jawa yang saat ini terus dilanda bencana demi bencana.

Penagguhan bisa dilakukan di sektor kehutanan, pertambangan, maupun kelautan.

c. Penegakan hukum

Upaya maksimal aparat penegak hukum sangat dibutuhkan saat ini di Indonesia.

Kewibawaan hukum harus terus ditegakkan agar bangsa ini terhindar dari malapetaka

yang lebih dahsyat. Maksimalisasi penegakan hukum hanya dapat berjalan dengan baik

jika aparat kepolisian dan kejaksaan dapat terus meningkatkan pengetahuan, dedikasi,

dan profesionalisme dalam mengungkap sengketa kejahatan lingkungan.

d. Penggalangan partisipasi rakyat

Partisipasi rakyat dalam menyelamatkan alam flora dan fauna di Indonesia adalah

salah satu kunci keberhasilan. Oleh karena itu organsisasi lingkungan hidup seperti Walhi

sebaiknya terus berupaya meningkatkan partisipasi. Semakin besar tekanan publik untuk

penyelamatan aset-aset alam, maka semakin cepat pemerintah dan parlemen mengubah

berbagai kebijakan yang tidak tepat.

1.

Bagaimana pendapatmu jika ada orang yang merusak pepohonan di lingkunganmu?

2. Apa yang akan kamu perbuat jika ada teman yang mempunyai kebiasaan berburu ke

hutan?

Latihan

1.3

34

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

Ringkasan

○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○

○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○

1. Biosfer adalah bagian luar dari planet bumi, termasuk udara, daratan, dan air;

dimana kehidupan terjadi, dan dimana proses biotik berubah.

2. Klasifikasi dari tingkatan dunia tumbuhan adalah

phylum divisio, class, ordo,

family, genus, species.

3. Tahap persebaran makhluk hidup ada dua macam, yaitu persebaran makro dan

persebaran mikro.

4. Faktor yang mempengaruhi persebaran:

a. cara menyebarnya ada yang aktif dan pasif;

b. adanya rintangan alam;

c. lokasi rintangan alam;

d. pemencaran rata-rata tumbuhan.

5. Tipe persebaran tumbuhan ada tiga jenis, yaitu persebaran geografis, diskontiun,

dan terbatas.

6. Regionalisasi tumbuhan dunia menurut Good dibagi menjadi:

a. Kerajaan Utara (Boreal)

b. Kerajaan Paleotropik

c. Kerajaan Kawasan Pasifik (Polinesia)

d. Kerajaan Neotropik

e. Kerajaan Afrika Selatan (Semenanjung)

f. Kerajaan Australia

g. Kerajaan Antartika

7. Flora Indonesia berdasarkan region kerajaannya dibagi menjadi:

a. Flora Sumatra-Kalimantan

b. Flora Jawa-Bali

c. Flora Wallace

d. Flora Papua

8. Klasifikasi hewan dunia berdasarkan tempat hidupnya dibagi menjadi region fauna

Palearctic, Nearctic, Neotropic, Ethiopia, Oriental, dan Australia.

9. Alam fauna Indonesia dibagi menjadi tiga kelompok.

a. Region fauna Indonesia barat, terdiri atas Pulau Sumatra, Pulau Kalimantan,

Pulau Jawa, Pulau Bali, dan beberapa pulau kecil di sekitarnya.

b. Region fauna Indonesia tengah (Wallace) berada di kawasan Pulau Sulawesi,

kepulauan sekitar Sulawesi, Nusa Tenggara Timur dan Barat, Pulau Timor,

Pulau Maluku.

c. Region fauna Indonesia timur berada di kawasan Pulau Papua, Kepulauan

Aru, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.

10. Pada zaman glasial (zaman es) sekitar dua juta tahun yang lalu, Indonesia bagian

barat bersatu dengan region Oriental atau Benua Asia, dan Indonesia bagian timur

bersatu dengan Benua Australia. Sedang Indonesia bagian tengah tidak bersatu

dengan kawasan mana pun.

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

35

I. Pilihlah salah satu jawaban yang kamu anggap paling benar!

1. Faktor iklim yang mempengaruhi persebaran hewan maupun tumbuhan adalah ....

a. hujan, suhu, sinaran

b. relief permukaan bumi

c. suhu, kelembaban, angin, dan curah hujan

d. ketinggian tempat dan bentuk lahan

e. atmosfer

2. Tumbuh-tumbuhan di dalam ekosistem berperan sebagai ....

a. konsumen

d. konsumen dan produsen

b. produsen

e. konsumen dan pengurai

c. pengurai

3. Berikut ini yang

termasuk ciri-ciri hutan hujan tropis adalah ....

a. berdaun jarum

d. heterogen

b. hutan sabana

e. suhunya kering

c. daunnya kecil-kecil

4. Padang rumput atau sabana tropis biasanya berada pada kawasan iklim ....

a. Af

d. Bs

b. Am

e. Aw

c. Bw

5. Pembagian iklim berdasarkan jumlah curah hujan dan rerata suhu adalah

penggolongan iklim menurut ....

a. Koppen

d. iklim matahari

b. Scmidt – Fergusson

e. Oldeman

c. Junghunh

6. Jenis flora Indonesia di bagian tengah/Wallace pada umumnya berupa ....

a. hutan musim

d. hutan bakau

b. hutan hujan tropis

e. hutan campuran

c. sabana tropis

11. Kerusakan lingkungan ada dua jenis:

a. kerusakan alam flora ditandai dengan adanya perusakan hutan, gunung,

lingkungan, atau musnahnya spesies tumbuhan tertentu di permukaan bumi;

b. kerusakan lingkungan alam fauna ditandai dengan adanya pembunuhan dan

perburuan terhadap jenis hewan tertentu, sehingga hewan tersebut mengalami

penyusutan jumlah hingga akhirnya musnah.

Evaluasi Bab

I

36

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

7. Di bawah ini yang

termasuk kawasan kerajaan tumbuhan Paleotropik adalah ....

a. Gurun Afrika Utara, India, Gurun Sahara

b. Gambia, Sudan, Nil Atlas, Siberia

c. Guinea atas, Kamerun, Rhodesia, Sino Jepang

d. Madagaskar, Komoros, Angola, Arktik

e. Srilangka, Canada, dan Alaska, Antartika

8. Berbagai macam jenis angrek biasanya terdapat di kawasan flora ....

a. hutan hujan tropis

d. hutan sabana tropis

b. hutan muson tropis

e. hutan hujan

c. hutan sabana

9. Jika ditelaah, ternyata keanekaragaman tumbuhan lebih banyak terdapat di

kawasan ....

a. hutan hujan tropis

d. hutan sabana tropis

b. hutan muson tropis

e. daerah pingiran pantai

c. hutan sabana

10. Berikut ini yang menjadi ciri khas flora Indonesia bagian timur adalah ....

a. kayu meranti

d. kayu manis

b. kayu sengon

e. kayu

eucalyptus

c. kayu pandan wangi

11. Berikut ini yang

termasuk kawasan kerajaan hewan Neotropic adalah ....

a. Amerika Selatan, Amerika Tengah, Kepulauan Hindia Barat

b. Amerika Tengah, Kepulauan Hindia Barat, Kaledonia baru

c. Kepulauan Hindia Barat, Amerika Selatan, Hawaii

d. Kepulauan Hindia barat, Amerika Tengah, Melanisia

e. Amerika Selatan, Amerika Tengah, Kepulauan Pasifik, Australia

12. Ikan piranha yang terkenal karena keganasannya sebagai predator, merupakan hewan

endemis dari kawasan ....

a. Nearctic

d. Australia

b. Palearctic

e. Neotropic

c. Ethiopia

13. Dua jenis hewan khas dari kawasan Afrika Tengah adalah ....

a. orangutan dan gibbon

d. gorila dan harimau

b. orangutan dan kera

e. gorila dan simpanse

c. gorila dan orangutan

14. Kanguru, kera, dan harimau merupakan contoh hewan bertulang belakang dari

kelompok ....

a. mamalia

d. reptilia

b. aves

e. amphibia

c. pisces

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

37

15. Berikut ini yang merupakan suaka margasatwa di Pulau Sumatra adalah ....

a. Gunung Leuseur, Bukit Barisan, dan Way Kambas

b. Tanjung Puting, daerah Sungai Long Barang, dan Gunung Gede

c. Gunung Leuseur, Bukit Barisan, dan Ujung Kulon

d. Gunung Tangkoko, Pulau Baun, dan Kepulauan Aru

e. Ujung Kulon, Gunung Pangrango, dan Gunung Ringeng

16. Tanaman jati adalah vegetasi khas dari kawasan ....

a. hutan gugur daerah sedang

b. hutan hujan tropis

c. hutan muson tropis

d. hutan berdaun jarum

e. hutan berdaun keras

17. Daerah dengan curah hujan agak kurang seperti di kawasan timur Indonesia, akan

cocok jika digunakan sebagai kawasan ....

a. industri

d. perikanan

b. peternakan

e. pertanian

c. perkebunan

18. Beberapa wilayah Indonesia yang termasuk kawasan hutan hujan tropis adalah ....

a. Sumatra, Kalimantan, dan Timor Barat

b. Papua, Sumatra, Sulawesi, dan Nusa Tenggara

c. Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua

d. Sumatra, Sulawesi, dan Nusa Tenggara

e. Jawa dan Nusa Tenggara

19. Komodo adalah salah satu hewan khas yang ada di kawasan ....

a. Indonesia barat dan tengah

b. Indonesia barat dan timur

c. Indonesia tengah dan timur

d. Indonesia tengah saja

e. Indonesia barat saja

20. Hewan yang ada di Pulau Papua memiliki karakter yang sama dengan hewan di

kawasan ....

a. Nearctic

d. Palearctic

b. Neotropis

e. Australia

c. Oriental

II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas!

1. Jelaskan ciri-ciri wilayah yang termasuk kawasan kerajaan flora Paleotropik!

2. Mengapa kawasan fauna di Indonesia terbagi menjadi tiga wilayah yang bercorak

Oriental, Australia, dan asli Indonesia?

3. Jelaskan pola penyebaran flora secara geografis yang meluas!

38

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

4. Jelaskan yang dimaksud dengan vegetasi kosmopolitan!

5. Rintangan alam (

natural barrier

) dapat mempengaruhi persebaran makhluk hidup.

Coba jelaskan dan berikan contohnya!

6. Jelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna di Indonesia!

7. Mengapa flora dan fauna di Indonesia bagian barat berbeda dengan flora dan fauna

di bagian timur?

8. Mengapa penebangan hutan secara liar menyebabkan terjadinya kerusakan alam flora

dan fauna?

9. Jelaskan ciri-ciri adanya kerusakan alam flora dan fauna!

10. Jelaskan dampak kerusakan alam flora dan fauna terhadap kehidupan manusia!